Rata-rata jemaah haji asal Jember masih berada di Makkah sampai dua minggu ke depan. Menunggu jadwal menuju Madinah, kemudian kembali ke tanah air.
Sembari menunggu jadwal tersebut, jemaah mengisi waktu dengan melaksanakan tawaf sunah dan memaksimalkan berbagai ibadah rutin lainnya. Masjidilharam sejak pintu masuk hingga di sekeliling Kakbah masih padat dengan jemaah haji yang melaksanakan tawaf.
"Jemaah haji sedunia masih di Makkah," kata Siti Raudhotul Jannah, jemaah kloter 69 asal Jember, kemarin.
Dia menjelaskan, bersamaan dengan tawaf sunah, ada yang masih tawaf ifadah bagi mereka yang belum melaksanakannya setelah kembali dari Mina. Ada pula yang tawaf wada bagi yang akan meninggalkan Makkah.
"Mungkin tiga hari lagi baru agak lengang," ucap Wakil Dekan 1 Fakultas Dakwah UIN KHAS itu.
Pelaksanaan tawaf sunah hampir sama dengan tawaf biasanya. Mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh putaran. Bisa dikerjakan sewaktu-waktu saat memasuki Masjidilharam. Namun, yang membedakan adalah niatnya dan tidak diikuti dengan sai.
Ibadah harian yang dikerjakan misalnya puasa dan salat fardu berjemaah. Mereka yang melaksanakan salat di Masjidilharam biasa menggunakan bus salawat yang beroperasi dari hotel. Bus tersebut bisa diakses sejak pagi hingga malam sesuai dengan jadwal salat wajib.
Selain melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya, jemaah Jember ada yang memilih beristirahat di hotel. Sebab, lelah setelah puncak haji masih dirasakan.
Sedangkan yang sakit masih dalam pemantauan tim kesehatan sampai akhirnya pulih dan bisa melaksanakan tawaf ifadah dan beraktivitas mandiri.
Sementara itu, Prof Aminullah Elhady, jemaah haji kloter 56, menyebutkan, rombongannya akan bergeser menuju Madinah pada 16 Juli nanti. Sekitar sepuluh hari, jemaah akan berada di tanah suci kedua umat Islam tersebut.
"Pulang dan terbang dari bandara di Madinah, kemudian tiba di Bandara Juanda pada 26 Juli," jelasnya.
Posting Komentar