"Kami bekerja sama dengan berbagai pihak produsen dan distributor bahan pokok untuk menggelar operasi pasar secara terus menerus pada hari-hari tertentu di pasar tradisional. Jadi tidak hanya menjelang Lebaran dan Natal saja," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Bambang Saputro, Minggu.
Menurutnya operasi pasar digelar rutin setiap Senin hingga Kamis secara bergantian di seluruh pasar tradisional yang ada di Jember di antaranya Pasar Tanjung, Pasar Mangli, dan Pasar Kreyongan.
Setiap Senin dan Selasa operasi pasar akan digelar di pasar yang menjadi pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) yakni Pasar Tanjung, Pasar Kreongan, dan Pasar Mangli, sedangkan pada Rabu dan Kamis akan digelar di luar pasar tersebut yang diatur waktunya secara bergantian.
"Kegiatan operasi pasar itu merupakan salah satu langkah Pemkab Jember dalam pengendalian inflasi tahun 2023 untuk mendukung kebijakan pemerintah guna menjaga ketersediaan pasokan," tuturnya.
Selain itu, operasi pasar juga diharapkan dapat menjaga keterjangkauan harga pangan, daya beli masyarakat dan mendukung kelancaran distribusi serta stabilitas perekonomian di daerah.
"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan operasi pasar dengan baik, sehingga membeli bahan pokok dengan harga yang lebih murah dibandingkan di pasaran," katanya.
Dengan operasi pasar tersebut dapat memberikan pasokan komoditas bahan pangan dan dapat menjamin stabilitas harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional.
Pantauan di Pasar Tanjung Jember, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya telur ayam ras dari Rp27.000 menjadi Rp29.000 per kilogram dan daging ayam ras yang hampir menembus angka Rp40.000 per kilogram.
Komoditas beras, gula pasir, dan minyak goreng masih terpantau stabil harganya dan pasokan di pasaran juga cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jember.
Posting Komentar