Bagustv.com - Selokan kotor dan bau sudah tidak lagi ditemukan di Desa Jajag Kecamatan
Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Warga menyulap saluran irigasi atau
selokan di desa mereka menjadi tempat untuk memelihara ribuan ikan
tawar.
Ada empat titik selokan yang dijadikan kolam ikan. Tiga
titik ada di Dusun Krajan, yaitu Banyu Bening 1 sepanjang 200 meter yang
berisi 16.000 ikan, Banyu Bening 2 sepanjang 250 meter dengan 8.000
ikan, Banyu Bening 3 sepanjang 400 meter berisi 8.000 ikan. Sedangkan
satu titik selokan adalah Sumber Mulyo sepanjang 700 meter dan berisi
6.000 ikan di Dusun Bulusari.
Ide awal pemanfaatan saluran
irigasi tersebut muncul lantaran warga resah dengan kotor dan baunya
selokan itu. Apalagi selokan di kedua dusun kerap dijadikan tempat
membuang sampah.
Kemudian warga berinisiatif membersihkan
selokan-selokan itu dari sampah dan dikeruk hingga kedalaman 70 cm. Lalu
mereka membuat sodetan di bagian hulu dekat DAM sungai untuk
mengalirkan air hujan agar selokan tidak meluap saat hujan turun.
Setelah
siap, sejumlah bibit ikan dilepaskan ke selokan-selokan tersebut. Ikan
yang dipelihara antara lain jenis Koi, Tombro, Nila merah dan Nila
hitam.
"Semua kita lakukan secara swadaya. Kita juga pastikan
bahwa air ini tidak tercemar mulai dari atas sampai bawah, jadi ikannya
tumbuh dengan baik. Kalau sudah bersih dan indah seperti ini ya nggak
ada yang buang sampah lagi. Kalau hanya diingatkan nggak akan mempan,"
jelas Wibi Untoro (44), Ketua Kelompok Pembudidaya Mina Jajag, Kamis (12/4/2018).
Wibi menambahkan, di pinggir selokan
juga ditanami tanaman peneduh dan dibuatkan gubuk-gubuk kecil yang
sebenarnya adalah perpustakaan yang dapat diakses warga dengan mudah.
Sebagian
besar buku tersebut adalah buku yang berkaitan dengan budidaya ikan air
tawar. Selain itu juga ada beberapa mural yang berisi ajakan untuk
menjaga lingkungan.
"Kebetulan selokan ini berada di pinggir
jalan. Jadi kalau ada yang ingin istirahat habis perjalanan atau pulang
kerja ya silahkan mampir. Ada yang juga beberapa wisatawan yang datang
kesini buat kasih makan ikan dan belajar tentang budidaya ikan air
tawar," jelas wibi.
Bahkan menurut Wibi, tidak jarang tempat
mereka menjadi jujugan para pelajar mulai TK hingga SMA untuk belajar
pembudidayaan ikan air tawar.
Gerakan warga ini pun dikuatkan
oleh pemerintah desa setempat. Desa Jajag mengeluarkan peraturan desa
(perdes) nomer 1 tahun 2018 yang mengatur pelarangan warga untuk
melakukan penyetruman, menjala ikan dan penggunaan obat-obatan di
sepanjang irigasi sungai desa. Di dalam perdes tersebut juga mengatur
tentang pengawasan yang dilakukan warga agar saluran irigasi tersebut
bermanfaat sebagai mana fungsinya.
"Di setiap dusun ada 5 warga
yang ditunjuk sebagai pengawas yang salah satu tugasnya adalah mengawasi
agar selokan ini tidak dijadikan tempat sampah," jelas Suparno Kepala
Desa Jajag.
Suparno mengatakan untuk membeli
bibit ikan, warga di desa tersebut patungan mulai dari 5 ribu rupiah.
"Kami sengaja membeli bibit ikan yang kecil agar dapat lebih banyak.
Selain itu kalau dirawat sejak masih kecil ikannya yang lebih jinak dan
akrab dengan manusia," jelas Suparno.
Saat ini selokan-selokan
cantik tersebut di kelola oleh kelompok masyarakat pengawas dan kelompok
pembudidaya ikan desa Jajag Kecamatan Gambiran.
Sementara itu
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Hary Cahyo
Purnomo menjelaskan jika kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Desa
Jajag tesebut merupakan bagian dari kegiatan cipta wisata barkandi
(tebar ikan terkendali) air bersih bebas sampah. Masyarakat bukan hanya
mendapatkan manfaat dari ikan yang mereka pelihara, namun juga
lingkungan menjadi bersih dan sehat karena selokan tidak lagi dijadikan
tempat sampah.
"Pemanfaatan selokan ini yang dilakukan oleh
masyarakat Jajag akan dijadikan percontohan untuk daerah lain karena ini
dilakukan secara swadaya. Secara ekonomi masyarakat juga diuntungkan
seperti menjual makanan ikan untuk mereka yang datang, ikan yang bisa
dijual jika sudah panen dan masyarakat kedepannya juga akan menjual ikan
bakar di sekitar saluran irigasi yang ikannya masih segar diambil dari
langsung dari irigasi," jelas Hari cahyo.
Posting Komentar