Prabowo jadi salah satu orang yang paling sering maju Pilpres selain Wapres Jusuf Kalla. Prabowo menjadi cawapres pendamping Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2004 dan berlanjut dengan duet Prabowo-Hatta Rajasa di Pilpres 2019 lalu. Dua-duanya belum membawa hasil positif buat Prabowo.
Menjelang Pilpres 2019 Prabowo memberi sinyal kuat tak maju ke Pilpres 2019. Meski sudah punya koalisi permanen dengan PKS, Prabowo dua kali tak menghadiri deklarasi capres yang digelar internal Gerindra. Saat ditanya soal waktu deklarasi, Prabowo memberikan jawaban mengejutkan dengan menyebut tiket pencapresannya belum pasti.
Rabu, 11 April 2018 besok tepatnya di arena Rakornas Partai Gerindra, sebenarnya bakal jadi tempat penobatan Prabowo jadi capres Gerindra. Namun demikian menjelang hari penentuan deklarasi capres, elite Gerindra malah semakin memperkuat sinyal Prabowo tak nyapres lagi. Konon Prabowo lebih memilih jadi king maker di balik tokoh yang akan didorong Gerindra jadi penantang Jokowi di Pilpres 2019.
"Kalau kita bicara bertarung atau tidak, ini kita harus melihat apakah Pak Prabowo maju atau memposisikan sebagai king maker," ujar Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa di Gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Strategi itu jelas ujungnya terkait tokoh yang akan didorong Gerindra dan koalisinya ke Pilpres 2019. Sebagai bocoran, paling tidak ada dua nama yang sedang ditimang Prabowo.
"Muncul hari ini Pak Gatot (eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, ada Anies (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan)," jelas Desmond.
Posting Komentar