Bagustv.com - Wanita hamil dengan anemia dua kali lebih mungkin untuk mati selama atau setelah kehamilan dibandingkan dengan mereka tanpa kondisi.
Mengutip dari zeenews, Selasa, (27/03/2018), hal tersebut adalah hasil dari sebuah studi. Penelitian ini melibatkan lebih dari 300.000 perempuan di 29 negara.
Anemia, sebuah kondisi yang ditandai oleh kurangnya sel darah merah yang sehat, kondisi ini mempengaruhi wanita hamil sekitar 32 juta di seluruh dunia dan hingga setengah dari semua ibu hamil di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Wanita berada pada peningkatan risiko anemia karena tingkat lebih tinggi kekurangan zat besi pada makanan, kelainan gangguan darah, kekurangan gizi dan infeksi seperti malaria, HIV, dan lainnya.
Studi, dipimpin oleh satu asal India dan diterbitkan dalam jurnal Kesehatan Global The Lancet, menunjukkan bahwa kemungkinan kematian ibu dua kali lebih tinggi pada pasien dengan anemia parah dibandingkan dengan mereka tanpa anemia parah.
"Jika seorang wanita mengembangkan anemia parah pada setiap titik dalam kehamilannya atau dalam tujuh hari setelah melahirkan, dia pada risiko yang lebih tinggi sekarat, membuat perawatan mendesak bahkan lebih penting, " kata Jahnavi Daru, seorang mahasiswa pascadoktoral di London Queen Mary University.
"Anaemia adalah suatu kondisi yang mudah diobati tetapi pendekatan yang ada sejauh ini belum mampu mengatasi masalah. Dokter, pembuat kebijakan, dan profesional kesehatan harus sekarang memusatkan perhatian mereka pada mencegah anemia, menggunakan pendekatan multifaset, bukan hanya berharap bahwa pemberian pil besi akan memecahkan masalah," kata Daru.
Strategi untuk pencegahan dan pengobatan anemia ibu termasuk menyediakan tablet oral besi untuk ibu hamil, fortifikasi makanan dengan besi, meningkatkan akses ke perawatan kehamilan di daerah terpencil, perawatan hookworm dan akses ke layanan transfusi.
Untuk penelitian ini, tim memandang data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 3,12,281 kehamilan di 29 negara di seluruh Amerika Latin, Afrika, Pasifik Barat, Timur Mediterania, dan Asia Tenggara.
Dari jumlah tersebut, 4,189 perempuan telah anemia parah dan kecocokan dengan 8,218 perempuan tanpa anemia parah
Posting Komentar