Bagustv.com - Polisi ternyata sempat merayakan saat berhasil menangkap Pegi Setiawan.Polisi di Polda Jabar bahkan tertawa sampai berencana menggelar acara makan-makan usai menangkap Pegi Setiawan.
Hanya saja rencana acara makan-makan itu justru berantakan saat kalah debat dengan Pegi Setiawan.
Pegi Setiawan menangkap Pegi Setiawan di kawasan Bandung, Jawa Barat pada 21 Mei 2024.
Pegi Setiawan ditangkap karena dituduh sebagai tersangka kasus Vina Cirebon.
Pegi Setiawan dianggap sebagai DPO kasus Vina Cirebon.
Pegi Setiawan bercerita detik-detik penangkapan yang ia alami.
Saat itu ia sedang mengantarkan anak bosnya ke rumah nenek.
Ketika sedang mengambil wudhu untuk solat magrib, datang polisi langsung menodongkan pistol.
"Sesampainya di rumah nenek, saya berbincang dulu, pas udah mau magrib saya mau ambil wudhu lalu ada penggerebekan. Ditodongin, sambil lompat pagar, angkat tangan, banyak. Langsung nyeret bapak anak itu anggota TNI," kata Pegi Setiawan di Diskursus Net.
Bosnya yang merupakan anggota TNI, kata Pegi Setiawan, juga sempat berdebat dengan polisi yang melakukan penangkapa.
"Si bapak itu marah, 'kamu itu kurang aja saya anggota harusnya kamu ada SOP'," kata Pegi Setiawan.
Tanpa mengindahkan ucapan anggota TNI itu, polisi langsung membawa Pegi Setiawan masuk ke dalam mobil.
Pertama kali, Pegi Setiawan dibawa ke Polsek Bojonglowa.
Saat itu tangannya sudah diborgol, matanya pun ditutup.
"Dimobil didiemin aja, omongan kasar. saya diseret lagi secara kasar. lehernya, badannya ketinggalan sampai mau jatuh," kata Pegi Setiawan.
Sesampainya di ruang penyidik Polda Jabar, Pegi Setiawan langsung disambut tawa anggota polisi.
"Smpai di Polda Jabar di ruang penyidik, ketawa semua. Ya gak tahu, 'akhirnya ketangkap juga, ayo kita makan-makan'," kata Pegi Setiawan.
Polisi kemudian merobek baju Pegi Setiawan dan menyuruhnya membuka celana.
"Mereka tertawa, dicaci, ancaman mental suapaya mental saya jatuh," katanya.
Dia pun kemudian mulai diperiksa oleh 3 penyidik sekaligus.
"BAP (berita acara perkara) saya tetap kekeuh, mereka sudutkan saya, saya jawab lagi. 'Kamu tuh pembunuh, temen sudah ngaku kamu pelaku utama, kamu gak punya hati sebagai penjahat'," kata Pegi Setiawan menirukan ucapan polisi.
Tak terima dituduh sebagai pelaku kasus Vina Cirebon, Pegi Setiawan secara berani membantahnya.
"Saya jawab, 'saya tidak pernah melakukan itu'. 'Kamu jangan bohong'. 'Saya gak merasa melakukan saya bicara apa adanya'," kata Pegi Setiawan.
Kalah debat dan tak bisa membuktikan bahwa Pegi Setiawan adalah pembunuh Vina dan Eky di Cirebon, polisi sampai kesal dan marah.
"Marah banget, caci maki, gemes-gemes, ada yang mau nendang sampai terlibat pemukulan ya mungkin mereka kesal karena argumen itu. Perempuan juga mukul. Saya gak mau nyebut karena saya sudah ikhlas," kata Pegi Setiawan.
"Kesalnya mungkin karena saya gak salah, kalau saya salah saya berani tanggungjawab, kalau saya gak salah saya gak mau bohongin publik walaupun nyawa taruhannya," tambahnya.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri yang mendengar runutan cerita Pegi Setiawan lantas merasa heran.
Dalam Sidang Praperadilan, tim hukum Polda Jabar menyebut bahwa Pegi Setiawan cenderung manipulatif dan memiliki IQ 78.
Melihat cara bertutur hingga daya ingat Pegi Setiawan dalam menceritakan kronologi penangkapan pelaku kasus Vina, Reza Indragiri justru ragu dengan penilaian Polda Jabar.
"Berpikir runut, daya ingat bagus, artikulasi lancar, IQ 78 tuh dimana," kata Reza Indragiri.